WELCOME

Wednesday, September 1, 2010

Tonggak Sejarah Baru Honda!
2010-08-31 21:47:32

5450blade-wawan-dvd1.jpgSirkuit Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, jadi saksi tonggak baru pabrikan Honda. Lewat Honda Blade pacuan Wawan Hermawan, kelas Bebek 110 cc 4-tak tune-up seeded (MP2) Seri II Kejurnas MotoPrix, Region 2 berhasil dikuasai!

“Karakter mesin dan sasis, cocok dengan karakter balap. Ini salah satu kunci kemenangan kami,” ujar Wawan yang menggapai poin penuh di dua race MP2 yang dilakoninya.

Wah, karakter mesin seperti apa tuh! Boleh dong kalau berbagi. Siapa tahu, tim sayap mengepak lainnya bisa mencontoh riset yang dilakukan. Sehingga, riset seluruh tim Honda mampu berkembang pesat! Betul enggak? He..he..he...5451blade-wawan(head)-yudi-2.jpg

“Untuk di Serang kemarin, seting kompresi dibuat menjadi 13,4 : 1,” ujar Ismoyo, mekanik tim Putra Rinjani Federal Oil IRC NHK. Biar makin lengkap, darimana munculnya angka itu, yuk kita belah mesinnya. Mareee...

Pakai piston Izumi 51,25 mm tipe high dome, squish piston dibuat jadi 4 mm. Lalu, permukaan piston dicoak untuk menyesuaikan klep yang diaplikasi. Klep aplikasi punya Honda Sonic dan kepala silinder dipapas 2 mm. Tapi, karena untuk engine 110 cc, diameter klep dibuat ulang. Untuk klep in, ditetapkan pakai ukuran diameter 27 mm. Sedang klep ex 23 mm.

Naik-turunnya katup itu diatur ulang melalui noken as yang durasinya dibuat menjadi 278º. Ya, klep in buka 38º sebelum Titik Mati Atas (TMA), lalu menutup 60º setelah Titik Mati Bawah (TMB). 38º + 560º+180º = 278º.

5452blade-wawan(head)-yudi-3.jpgKemudian, untuk klep ex alias buangnya, membuka 62º sebelum TMB dan menutup 37º setelah TMA. 62º + 37º + 180º = 279º. Dengan durasi kem yang cukup lama buka-tutup ini, power atas diharapkan terus berjalan. Apalagi, LSA kem yang diaplikasi tergolong tinggi. Yaitu sekitar 103-104º.

“Memang, tujuannya untuk mengejar putaran atas agar nafas mesin tetap panjang. Sebab karekter motor ini, terus isi dari bawah sampai atas. Jangan ada drop,” ujar mekanik 30 tahun yang akrab disapa Monyeng ini.

Untuk membantu agar power di putaran bawah tersalur sempurna, gigi rasio dibikin berat satu mata. “Iya. Mulai dari gigi 1 hingga 3, biar enggak terlalu liar juga. Lalu, gigi empat baru dikasih sedikit ringgan. Pakai 22/23 mata,” ungkap mekanik asal Jogja itu lagi.

Tapi boleh dibilang kemenangan yang diperoleh Wawan, sudah miliknya. Sebab, ternyata dua baut pemegang head patah. Mantapnya, serbuan kompetitor tak membuat engine kendala. Bahkan, best time, motor ini mampu patahkan best lap kelas MP1 alias kelas 125 cc. Salut!

DATA MODIFIKASI

Ban depan : IRC 166 90/80-17
Ban belakang : IRC 221 90/80-17
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : Ahau Motor
Magnet : YZ125
Koil : YZ125

Penulis/Foto : Eka/David, Yudi


http://www.motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/927

No comments:

Post a Comment

Public